Jelang 100 Hari Prabowo, Ambisi Swasembada Pangan hingga Energi Makin Menggebu

Jakarta, IMENEWS.ID – Presiden Prabowo Subianto percaya diri bahwa program prioritas swasembada pangan dan energi dapat terwujud lebih cepat. Jelang 100 hari masa pemerintahannya, Prabowo menyampaikan bahwa swasembada pangan yang semula ditarget tercapai pada 2029, kini diyakini dapat dicapai dalam waktu 2 tahun.

“Saya dapat laporan dari menteri-menteri di bidang pangan bahwa sebelum tahun kedua [memimpin] kami sudah swasembada pangan. Kita tidak akan impor pangan lagi,” ujarnya saat meresmikan secara serentak 37 Proyek Strategis Ketenagalistrikan di 18 Provinsi di PLTA Jatigede, Sumedang, Senin (20/1/2025).

Setali tiga uang, Prabowo juga optimistis swasembada energi bisa dicapai dalam waktu dekat. Dia meyakini bahwa dalam waktu 5 tahun ke depan, Indonesia bisa lepas dari ketergantungan impor bahan bakar minyak (BBM).

“Saya percaya dalam waktu yang tidak lama kita [Indonesia] tidak akan lagi impor BBM dari luar. Saya punya punya keyakinan dalam 5 tahun kita tidak impor BBM lagi,” kata Prabowo.
Kepala Negara mengatakan bahwa dengan bekal sumber daya alam (SDA) yang besar dan kemampuan negara yang baik dalam melakukan transformasi energi, maka bukan mustahil untuk mencapai swasembada energi 100% pada akhir 2029.

Strategi Swasembada Pangan & Energi Seiring dengan target swasembada pangan, pemerintah telah memutuskan untuk tak lagi mengimpor empat komoditas pangan, yakni beras, gula konsumsi, garam konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak pada 2025.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut, penghentian importasi tidak hanya dilakukan terhadap keempat komoditas tersebut. Pemerintah, kata dia, akan secara berkala mengoptimalkan produksi komoditas lainnya untuk bisa mengurangi bahkan setop impor.

“Swasembada pangan ini menjadi program prioritas utama pemerintah dari awal pencapaian target di 2029, tapi ini dimajukan ke 2027 sehingga semua harus bekerja keras dan berkomitmen mewujudkan ini,” kata Zulhas saat pelaksanaan rapat koordinasi pangan di Bandar Lampung, Sabtu (28/12/2024).

Pemerintah kemudian juga resmi menutup keran impor gandum untuk pakan ternak tahun ini. Langkah ini ditempuh lantaran produksi jagung dalam negeri melimpah. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyampaikan, putusan tersebut telah dibahas dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) beberapa waktu lalu.

“Hasil rakortas, gandum pakan di setop impornya. Tahun ini tidak ada impor gandum pakan,” kata Ketut kepada Bisnis, Rabu (7/1/2025). Meskipun harus melakukan importasi, dia mengatakan bahwa rencana impor harus dibahas dan diputuskan melalui rakortas.

Mengingat gandum tidak termasuk dalam larangan terbatas (lartas).  “Jadi khusus impor gandum pakan, kendalinya melalui rakortas,” ujarnya. Di sisi lain, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) telah memiliki strategi, baik untuk intensifikasi dan ekstensifikasi untuk mewujudkan program swasembada pangan.

“Kami ada pompanisasi, pupuk diperbaiki, bibit kita beresin. Kami sama PU kerjain irigasi kan itu salah satu caranya. Terus ada cetak sawah target 3 juta dalam 5 tahun,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (14/1/2025).

Tak hanya itu, aparat penegak hukum juga dilibatkan dalam mencapai swasembada pangan. Dalam hal ini, TNI dilibatkan dalam pengawalan beras dan Polri dilibatkan dalam membantu ketahanan di sektor jagung serta pengawalan tanaman pangan pekarangan.

Khusus untuk jagung, tahun ini ada program tanam jagung serentak 2025 yang akan dilakukan di lahan perkebunan dan kering yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dengan target total tanam sebesar 1,7 juta hektare.

Melalui program ini, pemerintah mengharapkan adanya tambahan produksi jagung sebesar 4 juta ton, yang akan meningkatkan produksi nasional hingga 25% dibandingkan kondisi saat ini.

Sementara itu, dalam mewujudkan swasembada energi, pemerintah mulai menerapkan mandatory penggunaan campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 40% atau B40 mulai 1 Januari 2025.

Dengan implementasi B40, negara dapat melakukan penghematan devisa dari pengurangan impor BBM. Berdasarkan data Kementerian ESDM, penghematan devisa untuk B40 sebesar Rp147,5 triliun, sedangkan untuk B35 dapat menghemat Rp122,98 triliun.

Dengan demikian terjadi penghematan devisa sekitar Rp25 triliun dengan tidak mengimpor BBM jenis minyak solar. Pararel dengan penerapan B40, pemerintah juga mulai menyiapkan penerapan biodiesel 50% atau B50 yang ditargetkan berjalan pada 2026. Salah satu persiapan yang tengah dikaji adalah terkait perbaikan kadar air biodiesel. (*)

Sumber: ekonomi.bisnis.com

Kronologi Shin Tae-yong Dipecat PSSI dari Jabatan Pelatih Timnas Indonesia

Nasional, IMENEWS.ID – Kronologi Shin Tae-yong dipecat PSSI dari jabatan pelatih Timnas Indonesia akan diulas Okezone. Shin Tae-yong sendiri diketahui resmi dipecat PSSI pada Senin, 6 Januari 2025.

Ya, keputusan mengejutkan disampaikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada kemarin siang soal nasib Shin Tae-yong di kursi pelatih skuad Garuda. Pelatih asal Korea Selatan itu resmi didepak dari kursi pelatih.

Menarik menilik kronologi Shin Tae-yong dipecat PSSI. Sebab, sejumlah momen terjadi sebelum keputusan itu akhirnya dibuat PSSI.

  1. Shin Tae-yong Disebut Sakit Hati

Sebelum pemecatan terjadi, Shin Tae-yong dikabarkan merasa sakit hati karena taktiknya dikritik pemain keturunan. Kritik itu muncul setelah Timnas Indonesia gagal menang dari Bahrain dalam laga lanjutan Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Diketahui, dalam lawatan Timnas Indonesia ke markas Bahrain pada matchday ketiga Grup C itu, skuad Garuda harus gagal menang dramatis. Laga yang digelar pada Kamis 10 Oktober 2024 itu berakhir dengan skor 2-2 usai kemenangan skuad Garuda dirampok wasit.

Setelah pertandingan itu, sejumlah pemain keturunan dikabarkan mengajak Shin Tae-yong untuk berdiskusi. Mereka hendak membicarakan soal taktik yang pas digunakan untuk Timnas Indonesia. Ternyata, Shin Tae-yong tidak puas dengan kritikan tersebut.

“Untuk alasan Shin Tae-yong dipecat, seperti yang sudah kita dengar adanya dinamika di ruang ganti, terutama setelah laga melawan Bahrain,” kata pengamat sepakbola Tanah Air, Haris Pardede, Okezone mengutip dari channel YouTube Bung Harpa, Selasa (7/1/2025).

“Tadi saat konferensi pers, pak Erick Thohir bilang sudah membahas pergantian Shin Tae-yong dalam beberapa bulan terakhir, atau mungkin pada September atau Oktober 2024 dan ini sesuai dengan isu yang beredar adanya friksi antara pemain diaspora dengan Shin Tae-yong,” lanjutnya.

“Pemain diaspora kemudian mengajak Shin Tae-yong untuk berdiskusi soal taktik. Di situ menurut informasi yang beredar ada perpecahan. Shin Tae-yong di situ tersinggung sehingga adanya dinamika,” lanjut pria yang biasa disapa Bung Harpa ini.

  1. Muncul Line Up Aneh saat Timnas Indonesia Hadapi China

Dari kritikan yang datang dari pemain keturunan, kemudian muncul line up aneh saat Timnas Indonesia hadapi Timnas China. Pertemuan kedua tim itu tersaji di matchday keempat Grup C.

Kala itu, Shin Tae-yong melakukan banyak pergantian di daftar starting XI. Dia bahkan menunjuk Asnawi Mangkualam sebagai kapten, menggantikan Jay Idzes.

Kemudian, Thom Haye dan Sandy Walsh yang kerap diandalkan, kini hanya duduk di bangku cadangan. Padahal, tenaganya sangat dibutuhkan saat itu.

Satu lagi, Eliano Reijnders juga tidak masuk skuad Timnas Indonesia. Akibat keputusan aneh itu, Timnas Indonesia akhirnya harus menelan kekalahan 1-2 dari China.

Kekalahan ini tentu saja sangat disayangkan. Sebab, Skuad Garuda sejatinya diyakini bisa mendapat poin penuh dalam laga itu. Jika berhasil menang, Timnas Indonesia tentu saja bisa lebih memperbesar kans lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

“Line up melawan China menjadi aneh saat itu. Sandy Walsh dicadangin, Thom Haye dicadangin, kemudian kapten Jay Idzes dicopot dan Eliano Reijnders tidak dibawa ke dalam skuad,” ucap Bung Harpa.

“Kekalahan dari China berlanjut ke Jepang membuat federasi harus mencari gap dari masalah ini, atau mencari pelatih yang cocok dengan pemain diaspora tersebut,” lanjutnya.

  1. Erick Thohir Sebut Ada Dinamika Sebelum Lawan China

Dalam konferensi pers pemecatan Shin Tae-yong, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi adanya dinamika di tubuh Timnas Indonesia sebelum laga melawan China. Erick Thohir juga menegaskan pemecatan Shin Tae-yong demi mencari pelatih yang cocok dengan pemain.

“Kalau saya lihat memang dinamika ini cukup kompleks,” ucap Erick Thohir.

“Kalau saja waktu itu kita mengambil keputusan yang tergesa-gesa mungkin kurang baik juga. Tetapi, kita sudah rasakan sejak pertandingan bahkan sebelum pertandingan melawan China,” lanjutnya.

“Cuma waktunya terlalu mepet waktu itu dan yang terbaik hari ini (memecat Shin Tae-yong),” jelasnya.

“Kita lihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh pemain, komunikasi yang lebih baik, implementasi program yang lebih baik,” kata Erick Thohir.

  1. Sosok Pelatih Baru

Kini, usai Shin Tae-yong resmi dipecat, menarik menantikan siapa sosok pelatih baru yang telah dipilih PSSI. Sosok pelatih anyar itu dipastikan bakal diumumkan PSSI pada Minggu 12 Januari 2025 sore WIB.

Beredar kabar, Patrick Kluivert akan jadi pelatih baru Timnas Indonesia. Diketahui, dia merupakan pesepakbola legenda asal Belanda.

Patrick Kluivert akan dibantu pelatih legendaris Belanda, Louis van Gaal. Dia digadang-gadang akan menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI. (*)

 

Sumber: okezone

Marina Khovivah Bangun Usaha Berkonsep Italy Style

TENGGARONG – Pemilik Foma Marina Khovivah membangun dan menjalankan usaha di bidang fashion menggunakan konsep Italy Style.

Sebelum mendirikan usaha tersebut, dia pernah menempuh pendidikan di Alvera Fashion Surabaya, sebuah lembaga yang menerapkan 80 persen praktik secara langsung dalam metode pembelajarannya.

Di Alvera Fashion Surabaya inilah ia banyak belajar tentang ilmu fashion dari berbagai negara, salah satunya Italia.

Selama 3 tahun menempuh pendidikan secara disiplin di lembaga tersebut, Marina mempelajari banyak hal di sekolah khusus mode tersebut.

Dia mencontohkan cara membentuk pola fashion yang belum pernah dibayangkannya.

“Setiap daerah itu punya ciri khas fashion-nya. Akhirnya coba keluarin arah baru di fashion, yaitu Italy Style,” terangnya pada Rabu (14/2/2024).

Seiring waktu berjalan, selain membuat scrunshies, ia juga menjahit baju dan memayet.

Marina kerap mendapatkan 4-5 order setiap bulan. Baju yang dijahitnya dibanderol dengan harga Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. Harga baju bergantung tingkat kesulitan pembuatannya.

Dia berharap bisa terus konsisten menghasilkan produk dari hasil karya tangannya sendiri.

Hal itu menjadi penyemangatnya untuk terus mempelajari tren fashion yang berkembang di tengah masyarakat Indonesia.

“Insyaallah (saya) akan buka clothing brand untuk terus menumbuhkan hal baru di Foma,” tutupnya. (adv/lt/mt/fb)

Pelaku UMKM asal Kukar Meriana Harumkan Nama Kaltim dalam Lomba Tingkat Nasional

TENGGARONG – Pelaku UMKM asal Kukar Meriana mengikuti lomba Enterprenuer Development yang diadakan Kemenkop-UKM RI di bidang kriya.

Dalam lomba tersebut, semula ia hanya ingin mengukur kemampuannya dalam menciptakan kerajinan tangan.

Dia juga ingin bertemu dengan para pelaku usaha se-Indonesia serta belajar dengan mereka terkait produk-produk yang sedang digemari masyarakat Indonesia.

Menurutnya, banyak inspirasi yang didapatkannya saat melihat produk orang lain. Hal itu dapat diaplikasikannya pada produk Bymer Collection yang tengah dikembangkannya.

“Terus melihat lagi cara penjualan orang. Itu aja. Saya lebihnya ke situ aja. Menambah pengalaman saja,” ungkap Meri, Kamis (2/11/2023).

Ia ingin melihat dan mengukur produknya bisa bersaing dengan produk di level yang lebih tinggi.

Meri tidak mau produk yang dibuatnya hanya jago kandang. Hal itulah yang ingin dibuktikannya.

“Dapat prestasi atau tidak, aku sih enggak masalah ya. Syukur-syukur masuk. Istilahnya saya bilang tadi, itu di luar dari ekspektasi saya,” terangnya.

Meriana mengaku sempat pesimis saat sampai di Bandung. Ia melihat banyak produk yang sangat bagus, yang jauh lebih berkualitas dibandingkan produk yang dibuatnya.

Dari segi produksi, produk mereka sangat bagus dibandingkan ia yang hanya banyak belajar secara otodidak serta memproduksi produknya secara manual.

Di ukur dari perbandingan harga produk, mereka menjual produk-produk mereka lebih murah dibandingkan produknya.

“Kita enggak sebagus yang di sana. Tahu aja kan? Kita di sini aja, kita beli di sana, baru kita bikin. Jadi, otomatis untuk harga jauh lebih mahal kita,” ucapnya.

Kemudian, ia sempat pesimis karena produk mereka jauh lebih berkualitas. Harganya pun lebih murah.

“Jadi, saya mindernya di situ sudah. Dari segi SDM-nya, dari segi harga, dari segi kualitas saya sudah minder,” ungkapnya.

“Tapi, ya enggak disangka kok bisa masuk 10 besar? Penilaian orang dari segi apa, saya enggak tau,” tutupnya. (adv/mt)

Prediksi Ranking FIFA Indonesia Usai Imbang Lawan Australia

IMENEWSID – Ranking FIFA Timnas Indonesia diprediksi bakal naik tiga peringkat dari 133 ke 130 usai main imbang lawan Australia dengan skor 0-0 di matchday kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Prediksi ranking FIFA tersebut membuat Indonesia akan kembali berada di atas Malaysia, setelah beberapa hari lalu sempat disalip tim Harimau Malaya yang menang atas Lebanon 1-0 di final Pestabola Merdeka 2024.

Dikutip dari Footy Rankings, Timnas Indonesia diprediksi mendapatkan tambahan 6,88 poin usai menahan imbang Arab Saudi di Jeddah dalam pertandingan pertama Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Jumat (6/9) dini hari WIB lalu.

Sebelum lawan Arab, Indonesia berada di posisi ke-133 dengan mengemas poin 1108,73. Dengan tambahan 6,88 dari hasil menahan Arab Saudi maka poin Indonesia meningkat menjadi 1115,61.

Kemudian keberhasilan Timnas Indonesia menahan imbang Australia 0-0 di Stadion GBK pada Selasa (10/9), diprediksi menghasilkan 8,5 poin sehingga akan membuat poin Indonesia menjadi 1124,17.

Dengan torehan poin tersebut, posisi Timnas Indonesia diprediksi bakal naik ke peringkat 130 FIFA. Artinya Indonesia akan kembali tetap berada di atas Malaysia. Saat ini Malaysia berada di posisi ke-134 dengan mengemas 1107,58 poin.

Meski demikian kepastian ranking Indonesia per September 2024 masih harus menunggu rilis resmi FIFA yang kemungkinan besar tidak lama lagi bakal diumumkan menyusul akan berakhirnya FIFA Matchday periode September. (*)