Jakarta, IMENEWS.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengangkat Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah sebagai komisaris PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN). Pengangkatan itu merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham BBTN di Menara BTN, Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2025).
Kariernya memasuki babak baru setelah sebelumnya sangat aktif di dunia politik. Namun, seperti apa latar belakang pendidikan Fahri Hamzah?
Namanya tak asing dalam dunia politik Tanah Air. Fahri pernah menjadi Wakil Ketua DPR pada periode 2014-2019. Kemudian pada masa pemerintahan Prabowo Subianto, ia didapuk sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Profil Pendidikan Fahri Hamzah
Fahri Hamzah lahir di Sumbawa Besar pada 10 November 1971. Ia tumbuh besar di sebuah desa kecil di Sumbawa bernama Utan, yang kini menjadi sebuah kecamatan, demikian dilansir detikBali
Ia menghabiskan pendidikan dasar hingga menengah di sekolah Muhammadiyah di Sumbawa. Selepas itu, pada masa kuliah, ia melanjutkan pendidikannya hingga Universitas Indonesia (UI).
Berikut profil pendidikannya.
- Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah-Sekolah Menengah di Sumbawa
- SMA Muhammadiyah Sumbawa Besar
- Program studi Pertanian Universitas Mataram (1990 hingga 1992, lalu pindah UI)
- Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1992)
Selama di UI, Fahri dikenal aktif dalam kegiatan organisasi. Beberapa posisi yang pernah ia jabat antara lain:
– Ketua Umum Forum Studi Islam di fakultasnya
– Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan di Senat Mahasiswa Universitas pada periode 1996-1997.
– Turut mendirikan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Malang
– Terlibat dalam gerakan-gerakan perlawanan terhadap rezim pada masa orde baru bersama KAMMI.
Karier Politik Fahri Hamzah
– Staf ahli Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 1999-2002
– Terpilih menjadi anggota DPR mewakili daerah pemilihan NTB melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
– Berada di Komisi III yang membidangi hukum dan menjabat sebagai Wakil Ketua, hingga terpilih kembali pada Pemilu 2009.
– Anggota Komisi IV DPR dan Badan Kehormatan DPR
– Wakil Ketua DPR RI (2014-2019)
– Pada 2016, dipecat oleh PKS karena dianggap melanggar aturan partai yang ditetapkan oleh Majelis Syuro
– Pada 28 Oktober 2019, mendirikan Partai Gelora
– Pada 2020, dianugerahi Bintang Mahaputera Nararya, sebuah penghargaan kehormatan
– Pada 2024, ditunjuk sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman
– Pada 2025 diangkat menjadi komisaris Bank BUMN